Di akhir bulan Desember tahun 2015 tepatnya
tanggal 19 Desember 2014, industri perfilman India atau yang dikenal
dengan nama Bollywood kembali merilis film komedi PK dengan penjualan
yang fantastis dalam satu bulan terakhir. Jasa penjual film online
merilis bahwa PK sudah mencatatkan pemasukan sebesar Rs 102
crore atau setara dengan Rp 208 miliar. Ini adalah pemasukan terbesar
sepanjang sejarah penjualan film secara online di India (sumber :
http://www.kapanlagi.com/showbiz/bollywood/pk-pecahkan-rekor-penjualan-film-online-di-india-c36379.html).
Tentunya bukan tanpa alasan kenapa penjualan tiket film secara
online ini terbilang fantastis. Jika saya boleh berpendapat, film ini
mendapatkan tempat di hati masyarakat dunia termasuk masyarakat
Indonesia yang pluralis. Film besutan sutradara 3 Idiots (2009)
Rajkumar Hirani ini mampu memberikan pesan toleransi antar umat
beragama. Walaupun sudah dua bulan yang lalu rasanya belum terlambat
untuk memberikan sedikit resensi dari film ini mengingat banyak
masyarakat yang belum sempat menontonnya.
Film ini Mengisahkan tentang perjalanan seorang manusia luar angkasa yang kemudian dikenal dengan nama PeeKay yang berarti mabuk (Amir
Khan). PK yang melakukan penelitian di planet bumi tanpa sengaja harus
melakukan perjalanan spiritual untuk menemukan kalungnya yang hilang.
proses pencarian kalungnya yang kemudian disebut sebagai “Remot Kontrol”
agar dia bisa kembali ke planetnya menarik perhatian seorang wanita
penyiar televisi cantik Jaggu (anushka Sharma) yang kebetulan kehilangan
kekasihnya Sarfaraz semasa kuliah di Belgia karena perbedaan agama.
Sarfaraz adalah seorang pria warga Pakistan yang semasa kuliah bekerja
paruh waktu di Kedutaan Besar Pakistan di Belgia.
PeeKay adalah julukan dari masyarakat sekitar
karena kelakuan kocaknya dan pertanyaannya yang logis dan tapi dianggap
aneh oleh orang sekitanrya mengenai Tuhan. Tuhan dimana harapan
satu-satunya untuk menemukan remot kontrolnya. Pertanyaan kritisnya
mengenai perbedaan agama yang seoalah-olah mencerai-beraikan manusia
menjadi kebingungan terbesarnya mengenai siapa Tuhan sebenarnya yang ia
cari.
Disinilah titik puncak perjuangannya
menemukan remot kontrol hingga persahabatanya dengan Jaggu si penyiar
televisi yang kemudian menjadi sahabatnya. Proses pencarian Tuhan oleh
PK pada akhirnya menjadi program televisi dimana tempat Jaggu bekerja.
Hal ini mengundang reaksi dari seorang guru Hindu Tapasvi Maharaj
(Saurabh Shukla) yang menjadi sahabat dan orang kepercayaan ayah Jagu
(Parikshat Sahni) dalam segala urusan dari bisnis hingga kehidupan
keluarga. Tapasvi Maharaj adalah seorang guru agama Hindu yang memberikan nama Jagat Janani kepada Jaggu. Tapi karena nama “Jagat Janani” sering dibully di sekolah semasa kecilnya maka Jaggu pun lantas menggantinya.
PeeKay dalam proses pencarian Tuhan di tengah
kebingungan, penemuan remot kontrol serta mempertemukan Jagu dengan
kekasihnya Sarfaraz yang berada jauh di Pakistan menjadi klimaks dari
dari film ini. Film yang bernuansa komedi ini penuh muatan pesan
pluralis dan kritik tentang bagaimana manusia memandang agama sebagai
jalan menemukan Tuhan itu sendiri.
PeeKay mengajarkan kita banyak hal dalam film
ini. Selain mengajarkan Toleransi dan Kejujuran, PK juga mengajarkan
tentang arti cinta yang tulus. Cinta yang cukup untuk merelakan jaggu
menjadi milik Sarfaraz, mengingat dalam persahabatan dengan Jaggu PeeKay
juga jatuh cinta kepadanya.
So, film ini layak ditonton karena selain
membawa pesan toleransi antar umat beragama, film ini juga mampu
mengobrak-abrik suasana hati dari penonton. Perasaan geli karena lucu,
sedih dan terharu hingga bahagia. Selamat menonton!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar