Island In The Sun (The Green Album, 2001)
Tentang surga imajiner. Tak ada susah, tak ada rasa benci, apalagi penampakan para bigot yang hobi mempertontonkan kebodohan. Yang ada hanyalah hidup tenang dan bersenang-senang selamanya. Jika ternyata kelak surga memang benar-benar ada, maka “Island In The Sun” adalah lagu tema yang cocok untuk diputar saat menyambut kedatangan para penghuninya.
Putarlah lagu ini dan pejamkan mata, maka alam sekitar akan serasa surga.
Burnt Jamb (Maladroit, 2002)
Riff gitar semanis gulali di bagian intro hanyalah kamuflase sebelum akhirnya part gitar dipertengahan lagu menonjok muka anda tiba-tiba. Ibarat sebuah blender bergerigi tajam, “Burnt Jamb“ akan mengocok emosi anda begitu rupa. Oia, satu lagi. Seluruh part gitar yang berceceran di lagu ini, menurut saya, adalah yang terbaik yang pernah Weezer buat sejak awal karir mereka sampai hari ini. Killer!
Say It Ain’t So (The Blue Album, 1994)
Tentang hidup yang tak mudah. Dikemas dalam tempo sedang nan melenakan, namun pada waktunya akan menghabisi anda dengan chorus, yang meski tetap terkendali, namun tetap eksplosif. Cuma jenius yang bisa mengeksploitasi pengalaman hidup yang buruk untuk kemudian mengolahnya menjadi sebuah karya brilian. Rivers Cuomo adalah salah satunya.
Butterfly (Pinkerton, 1996)
Hanya butuh vokal nanar plus iringan gitar akustik alakadarnya untuk membangun sebuah lagu penyilet ulu hati. Saat anda mendengar Rivers Cuomo menyanyikan penggalan, “I’m sorry for what I did, I did what my body told me to…”, saat itulah anda tahu bahwa menjadi melankolis tidak lantas membuat seorang pria jadi terlihat menyedihkan.
Sebuah ratapan minor dalam level terbaik.
Buddy Holly (The Blue Album, 1994)
Lagu terbaik untuk dinyanyikan bersama jika pasangan anda juga menggemari Weezer. Sekedar saran: genggam tangannya dan lemparkan cinta ke udara saat “Buddy Holly” menggema di Jakarta nanti. Semoga sukses!
Keep Fishin’ (Maladroit, 2002)
“Oh girl when I’m in love with you, keep fishing if you feel it’s true…”
Singkat kata, Rivers Cuomo dan para sejawatnya itu adalah mentor terbaik jika anda memiliki skill di bawah rata-rata soal merayu pasangan dan membuatnya merasa lebih baik.
The Good Life (Pinkerton, 1996)
Salah satu mood-lifter terbaik yang dimiliki oleh Weezer. Jika anda butuh dorongan ekstra untuk bangun dari keterpurukan, “The Good Life” adalah suplemen yang bisa diandalkan. Cepat bangun dari tempat tidur, lupakan usia yang terus bertambah dan tubuh yang makin lemah. Jika memang ada niat, hidup yang lebih baik (harusnya, sih) akan setia menanti di depan muka anda.
Pork and Beans (The Red Album, 2008)
Perumpaan yang digunakan di lagu ini, adalah mojo yang membuat lagu ini menjadi istimewa. Sebuah sentilan kontra ‘arus utama’ yang witty dan dinyanyikan dengan hati riang gembira. Mari bernyanyi sekeras mungkin, dan acungkan jari tengah ke wajah setiap orang yang membuat dunia ini tampak membosankan dan terlalu banyak aturan.
Memories (Hurley, 2010)
Mesin waktu mungkin memang mustahil untuk dibuat, tapi setidaknya kita masih punya “Memories” untuk dinyanyikan bersama. Maka lekas datangi teman-teman lama anda dan putar lagu ini ke telinga mereka….dan biarkan tubuh anda tenggelam dalam ingatan masa lalu serta indahnya dosa yang pernah kalian lakukan.
The Angle and The One (The Red Album, 2008)
Terkadang Tuhan bercanda dengan menghadirkan wujud lawan jenis yang saking ajaibnya, seolah tak tersentuh jangkauan kita. Jika itu benar terjadi, maka perbanyak doa dan berpasrahlah, karena bisa jadi itu adalah satu-satunya hal yang bisa kita lakukan. “The Angle and The One” adalah nomor sempurna jika anda menginginkan sebuah lagu yang mendamaikan, sekaligus menawarkan efek klimaks pada titik tertinggi.
Only in Dreams (The Blue Album, 1994)
Bassline buah tangan Matt Sharp yang solid di sepanjang lagu ini adalah lem tikus yang akan seketika menempel di kepala anda dan sulit untuk disingkirkan. Sedangkan dua bilah gitar yang saling bersenggama di bagian akhir lagu adalah poin generator ejakulasinya. Anda tak perlu substansi apapun untuk terbang tinggi. Bersama lagu ini, yang anda butuhkan hanyalah sepasang telinga yang mampu mendengar.
Fall Together (Maladroit, 2002)
Riff beraroma heavy metal yang tebal dan berat, adalah satu hal yang takkan pernah anda dengar dari Weezer sebelum album lagu ini ada. Dan dengan tambahan melodi gitar yang mengancam plus penggalan chorus yang eskapis, “Fall Together” sukses menjadi salah satu nomor paling bersinar yang bisa anda temukan di album Maladroit.
Pink Triangle (Pinkerton, 1996)
Bercerita tentang kekesalan seorang pria yang frustasi karena gadis idamannya ternyata adalah seorang lesbian, lalu menumpahkan segalanya lengkap dengan sumpah serapah. Para penggiat HAM dan LGBT mungkin akan sedikit merasa bersalah andai mereka tahu seperti apa isi lagu ini. HA!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar